Sadari NAPAS
KITA mungkin tidak
menyadari bahwa ketika kita menghirup udara melalui hidung atau mulut kita
membutuhkan proses yang tidak sederhana. Mula-mula saluran pernafasan akan
MEMBERSIHKAN dan Mengatur kelembaban udara bebas yang kita ambil atau kita
hirup. Sehingga udara yang mencapai PARU-PARU adalah yang bersih dimana kemudian
sebagai organ vital PARU-PARU menjalankan fungsi utamanya dengan menukar
oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Proses pertukaran antara
oksigen dan karbon dioksida terjadi pada pembuluh darah kecil yang di sebut “
kapiler”. Oksigen yang masuk kedalam pembuluh darah kemudian menumpang pada sel
darah merah menuju JANTUNG untuk kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dan
pada saat bersamaan karbon dioksida masuk dari “kapiler” menuju ke rongga PARU-PARU.
Udara yang mengandung karbon dioksidapun terdorong hingga keluar dari hidung.
Rileksasi akan kita rasakan
setelah pertukaran karbon dioksida keluar atau ketika kita menarik nafas dan
mengeluarkannya. Otot diafragma dan tulang rusuk kembali melonggar dan rongga
dada kembali seperti semula, Santai yang akan dirasakan.
Menghirup udara kemudian
mengeluarkannya merupakan proses yang sangat penting bagi manusia. Semua proses
itu bisa terjadi baik dilakukan secara sadar maupun dalam keadaan tidak sadar
namun semua proses bernafas itu dilakukan secara otomatis. Amat tidak mungkin
proses bernafas itu dalam kendali dan kesadaran manusia, di saat manusia tidur,
maka manusia akan berhenti bernafas. Namun, kenyataannya tidak demikian Semua
itu terjadi atas kehendak Allah, sebagaimana firman-Nya dalam salah satu ayat.
"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat
kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah)," Surah Ibrahim Ayat 34.
Kesadaran spiritual mengajarkan kepada kita bahwa setiap embusan NAPAS kita adalah “tanda” hadir-Nya dalam kehidupan kita. bila “tanda” hadir-Nya berhenti, selesailah semua bentuk perjalanan, hilanglah semua kejadian, tertutup semua kesempatan. Mulai saat ini cobalah untuk menghargai NAPAS, rasakan kelembutanNya pada setiap tarikannya. Dan engkau akan menemukan semua menjadi begitu berharga Sumber: Al- Hikam, Untaian Hikmah Ibnu ‘Athaillah, Penerbit Zaman, 2009
NAPAS merupakan nikmat Allah yang tidak terbilang, namun terkadang kita dapat menghargai NAPAS atau tidak. NAPAS selalu hadir disetiap saat , disaat kita bahagia takayal NAPAS pasti menemani, disaat kita sedih NAPAS tetep setia walau kehadirannya tidak diperdulikannya. Dalam kelembutan NAPAS hadir dalam ketenangan dan ketentraman, Dalam amarah NAPAS namapak tersengal-sengal, namun demikian NAPAS selalu konsiten mendamping untuk mengalirkan udara yang segar dengan menukarnya bersama hembusan karbon dioksida yang merupakan hasil dari proses pebakaran di dalam tubuh.
Salam BAHAGIA,
IndhuGyo Project
Komentar
Posting Komentar