Jika Hati Bersyukur, maka BAHAGIA

 





Pada kesempatan kali ini kita mecoba membahas sekelumit mengenai HATI, SYUKUR dan KEBAHAGIAAN yang mengikuti pada pandangannya Erbe Sentanu dalam bukunya yang fenomenl Quantum Ikhlas. Saran beliau agar setiap orang untuk selalu BERSYUKUR atas semua yang didaptkannya setiap saat (saat ini & sekarang juga) dan merasakan KENIKMATAN memiliki sesuatu yang telah diraihnya maupun dicapainya (barang atau kedudukan).

 

Pada dasarnya sumber dari pada KEBAHAGIAAN yang diperoleh atau dirasakan seseorang itu didapatkan melalui perangkat HATInya. “Qalbu Mukmin Baitullah” menurut hadis “Hati orang mukmin adalah Rumahnya Allah”. Hati sesorang yang selalu dipenuhi rasa ikhlas akan menunjukan jalur energy Ilahi yang terbuka, terhubung dan tersambung. Sedangkan sebaliknya, jika HATI yang terus menerus diliputi kecemasan dan perasaan ketakutan akan menutup (ter-cover) jalur energy Ilahi tersebut.      

 

Cara lain yang sering dibahas mengenai cara memunculkan rasa bahagia adalah dengan memproduksi Hormon Serotonin. Hormon ini dapat menghasilkan tubuh menjadi terasa sangat rileks, terasa nyaman, pikiran terasa begitu terbuka, dan kecemasan seolah menghilang begitusaja.  Memang, beberapa makanan dan minuman tertentu ditengarai mampu menyumbang produksi serotonin dalam tubuh miningkat. Namun ternyata pengaruhnya terhadap tubuh bersifat sementara saja. Pengaruhnya akan hilang jika makanan dan minuman tersebut tidak lagi dikonsumsi.

 

Untuk mengenal Kebahagiaan, lebih lanjut, menurut Erbe Sentanu mengutarakan bahwa, “Ukuran sukses sejati terdapat pada kemampuan anda dapat merasakan pikiran bahagia”. Kemudian, timbul pertanyaa bagaimana cara mengakses sumber kebahagiaan itu? Ternyata, sumber Kebahagiaan Sejati itu amatlah dekat dan bertempat dalam diri setiap orang. Menurutnya fitrah pada setiap orang memiliki alat untuk mengarahkan hidupnya yaitu “Sistem Navigasi Kata HATI” yang kegunaanya untuk memandu dirinya menjadi baik atau buruk . 

 

Nabi Muhammad SAW bersabda:

 

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

 

Dalam buku Quantum Ikhlas selanjutnya, merumuskan instrumen utama manusia dengan Sistem Navigasi Kata Hati. Ia membagi instrumen pelatihan hati menjadi Zona Nafsu dan Zona Ikhlas. Saat seseorang selalu berada dalam zona nafsu, maka hatinya selalu dipenuhi berbagai keinginan namun terasa menyesakkan dada. Hatinya selalu diselimuti oleh energi rendah. Hatinya selalu diselimuti perasaan negatif; cemas, takut, keluh kesah, dan amarah.

 

Sebaliknya, hati yang selalu berada dalam zona ikhlas akan terasa lapang dan bebas hambatan. Energi yang menyelimuti adalah berbagai perasaan positif yang berenergi tinggi seperti rasa syukur, sabar, fokus, tenang dan bahagia. Zona Ikhlas inilah yang akan menempatkan perasaan kita selalu merasa enak (positive feeling). Kita harus selalu mengakses zona ini karena hidup kita tergantung pada perasaan kita. Perasaan kita inilah yang akan menjadi navigator untuk memberitahu kita selalu berada ‘di jalan yang benar’.

 

Pada Akhirnya, pilihan ada pada diri masing-masing apakah Sistem Navigasi Kata Hati ini digunakan untuk kebaikan atau sebaliknya. Selalu mengakses Kata Hati untuk arah kehidupan kita pada arah yang lebih baik sangat dianjurkan Ungkapan Istafti qalbak (mintalah fatwa kepada hati nuranimu sendiri) itulah pesan Nabi S.A.W, karna kebaikan akan menjadikan hatimu tenang dan keburukan akan membuat hatimu cemas dan gelisah.  


Salam BAHAGIA,

By IndhuGyo Project.

Komentar