Damai Semakin Terasa
DAMAI berangkat ke dalam kedamain yang suci, melebur menyatu dalam tenang rasanya tak bisa disentuh, warnanya indah menyejukan mata, tidak menyangka enkau tiba diwaktu yang tidak lagi dijanjikan, engkau membuat Riyang, enkau jadikan disekelilingmu ceria burung-burung berkicau di pagi hari, mentari pun hadir menyibak rindu.
SEMAKIN siang langitpun semakin biru, awan – awan menggantung dilangit, dari ujung kejahuan sana semilir angin spoi-spoi menyapa wajahku, akan tetapi langit tetaplah biru. Tunas-tunas berguguran untuk tumbuh tunas baru, ranting-ranting berserakan menandakan peran-peran selesai dimainkan.
NAMPAK balon-balon warna -warni ditertebangkan ditengah-tengah taman yang berhias, ini bertanda pesta telah mau usai ataukah tanda kebebasan yang dilambungkan. Duarrr satu balun biru meletus diudara, munkin tersangkut dipohon dan tertusuk ranting tua yang runcing, udara yang didalam balon seraya menghembus keluar menyatu dalam ruang udara yang luas melebur melebar bersama semesta yang akrab merangkul.
TEPAT di bawah pohon rindang seorang kake renta sedang duduk memperhatikan cucunya yang sedang asik bermain, Nampak bergembira mengejar kupu-kupu yang sayapnya yang epik menawan dipandang mata. Terkandang cucunya terselanduk semak blukar dan terjatuh, tapi si kakek hanya bibirnya tersungging, menarik nafas dengan sedikit terburu-buru namun lagi-lagi mengelurkan dengan teratur perlahan-lahan semakin lama mulai tertata.
By IndhuGyo Project
Komentar
Posting Komentar